Minggu, 28 November 2010

Pendekatan Sosial Budaya Kebidanan Melalui Paguyuban dan Sitem Banjar

CARA – CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN MELALUI PAGUYUBAN DAN SISTEM BANJAR


Pendekatan dalam system paguyuban
Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih.

CIRI-CIRI PAGUYUBAN

Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain :
1. Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2. Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
3. Exclusive :bahwa hubungan tersebut,hanyalah untuk “kita” saja
dan tidak untuk orang lain diluar “kita”.
Sedangkan secara umum ciri-ciri paguyuban yaitu :
1. Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2. Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan
3. Tidak suka menonjolkan diri
4. Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif
5. Sifat gotong royong masih kyat
6. Hubungan kekeluargaan masih kental

TIPE PAGUYUBAN

Paguyuban memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu :
1. Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood )
Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok
kekeluargaan,keluarga besar
2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place )
Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong menolong contohnya :
arisan,RT,RW,karang taruna,PKK,pos kambling, atau ronda
3. Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind)
Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama,paguyuban semacam itu tidak sekuat dengan ikatan paguyuban berdasarkan keturunan.contohnya organisasi.


PEMBAHASAN PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN PAGUYUBAN.
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan,diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas puskesmas


Pendekatan dalam sistem banjar
Dalam kelompok – kelompok yang mengikat orang bali berdasarkan atas prinsip keturunan. Ada pula bentuk kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan kesatuan wilayah,ialah desa. Kesatuan-kesatuan sosial serupa itu kesatuan yang diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara-upacara keagamaan yang keramat. Pada umumnya tampak beberapa perbedaan,antara desa dipegunungan dan desa adat di tanah datar. Menjadi warga desa adat dan mendapat tempat duduk yang khas dibalai desa yang disebut bale agung,dan berhak mengikuti rapat-rapat desa yang diadakan secara teratur pada hari-hari tatap.
Cara – cara pendekatan bidan dalam wilayah banjar Bali
Para bidan mempunyai berbagai cara untuk pendekatan di antaranya :
• Menggerakan dan membina peran serta masyarakat. Dalam bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan kesehatan setempat.
• Pemerintah memberikan, menerapkan, dan menjalankan PosKesDes ( Pos Kesehatan Desa ), yang ditunjukan kepada seluruh masyarakat setempat, dan terjangkau sampai ke daerah pedalaman.
• Penyuluhan kesehatan Masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat .
• Membina dan memberikan bimbingan dan tekhnis kepaa kader termaksud dukun, ( peran bidan sebagai pendidik ).Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi masalah kesehatankhususnya yang berhubungan dengan kesehatan para ibu, anak, dan KB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar