Minggu, 28 November 2010

Aspek Sosial Budaya Pada Perkawinan

ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP PERKAWINAN

Aspek sosial budaya pada setiap perkawinan dilakukan secara bertahap, yaitu fase: bulan madu,pengenalan kenyataan,kemudian mulai terjadi krisis perkawinan. Apabila pasangan sukses mengatasi problema keluarga dengan beradaptasi dan membuat aturan serta kesepakatan dalam rumah tangga maka fase kebahagiaan sejati akan diperolehnya.
Menurut aspek sosial budaya, faktor pendukung keberhasilan penyusuaian perkawinan mayoritas subjek terletak dalam hal saling memberi dan menerima cinta, ekspresi, saling menghormati dan menghargai, saling terbuka antara suami istri. Hal tersebut tercermin pada bagaimana pasangan suami istri menjaga kualitas hubungan antar pribadi dan pola – pola perilaku yang dimainkan oleh suami maupun istri,serta kemampuan menghadapi dan menyikapi perbedaan yang muncul, sehingga kebahagian dalam hidup berumah tangga akan tercapai.
Fakta – fakta kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi – konsepsi mengenai berbagai pantangan , hubungan sebab – akibat antara makanan kondisi sehat – sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan sering kali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak. Pola makan misalnya pasca dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu.
Dan masih banyak ibu – ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa. Ibu – ibu merasa tidak perlu memeriksa dirinya ke bidan, karena kurang menyadari petingnya pemeriksaan kehamilan mengakibatkan tidak terdektesinya faktor – faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh ibu.




Gambar Diagram Perkawinan


Salah satu contoh aspek sosial budaya perkawinan di provinsi Aceh
Perkawinan adalah sesuatu yang sangat sakral di dalam budaya masyarakat Aceh,sebab hal ini berhubungan dengan nilai – nilai keagamaan. Perkawinan mempunyai nuansa tersendiri dan sangat dihormati oleh masyarakat. Upacara perkawinan pada masyarakat Aceh merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pemilihan jodoh (suami/istri), pertunangan dan hingga upacara peresmian perkawinan.
Suatu kebiasaan bagi masyarakat Aceh, sebelum pesta perkawinan dilangsungkan terlebih dahulu tiga hari tiga malam diadakan upacara meugaca atau boh gaca (berinai) bagi pengantin laki – laki dan pengantin perempuan di rumahnya masing – masing. Tampak kedua belah tangan dan kaki pengantin dihiasi dengan inai.
Pada puncak acara peresmian perkawinan, maka diadakan acara pernikahan.Setelah selesai acara nikah, linto baro di bimbing ke pelaminan persandingan, di mana dara baro telah terlebih dahulu duduk menunggu. Sementara itu dara baro bangkit dari pelaminan untuk menyembah suaminya. Penyembahan suami ini disebut dengan seumah teuot linto. Setelah dara baro teuot linto, maka linto baro memberikan sejumlah uang kepada dara baro yang disebut dengan pengseumemah (uang sembah).
Selama acara persandingan ini, kedua mempelai dibimbing oleh seorang nek peungajo. Biasanya yang menjadi peungajo adalah seorang wanita tua. Kemudian kedua mempelai itu diberikan makan dalam sebuah pingan meututop (piring adat) yang indah dan besar bentuknya. Selanjutnya kedua mempelai tadi di peusunteng (disuntingi) oleh sanak keluarga kedua belah pihak yang kemudian diikuti oleh para jiran (tetangga). Keluarga pihak linto baro menyuntingi (peusijuk / menepung tawari) dara baro dan keluarga pihak dara baro menyuntingi pula linto baro. Tiap – tiap orang menyuntingi selain menepung tawari dan melekatkan pulut kuning di telinga temanten, juga member sejumlah uang yang disebut
teumentuk. Acara peusuntengini lazimnya didahului oleh ibu linto baro, yang kemudian disusul oleh orang lain secara bergantian.
Apabila acara peusunteng sudah selesai, maka rombongan linto baro minta ijin untuk pulang ke rumahnya. Linto baro turut pula dibawa pulang. Ada kalanya pula linto baro tidak dibawa pulang, ia tidur di rumah dara baro, tetapi pada pagi – pagi benar linto baro sudah meninggalkan rumah dara baro. Karena malu menurut adat, bila linto baro masih di rumah dara baro sampai siang.

DAFTAR PUSTAKA
• http://miamisland.blogspot.com
• http://indogear.co.cc/index









2 komentar:

  1. Lucky casino 777 jackpot for Singapore - Goyang
    The 비트코인갤러리 slot machines in this Lucky Casino 777 꽁머니 지급 jackpot offer a good 온라인 포커 time for everyone. When it 벳 3 comes to the quality of the slot 깡가입코드 machines, they have something

    BalasHapus
  2. Slots in the United States | DrmCD
    who can buy 여주 출장안마 the latest free slot 영천 출장샵 machine games to play online at DrmCD or Casino 춘천 출장샵 Slots. Find out if you can find the best slot 목포 출장마사지 machine games 밀양 출장샵 for your

    BalasHapus